Resensi Film Alangkah Lucunya Negeri Ini


Judul film :  Alangkah Lucunya Negeri Ini

Sutradara : Deddy Mizwar

Produser : Zairin Zain

Skenario : Musfar Yasin

Bahasa : Indonesia

Pemeran : Reza Rahadian, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja Mihardja, Tio Pakusadewo, Asrul Dahlan, Ratu Tika Bravani, Rina Hasyim, Sakurta Ginting, Sonia, Teuku Edwin

Alangkah Lucunya (Negeri Ini) adalah film drama komedi satire Indonesia yang dirilis pada 15 April 2010 yang disutradarai oleh Deddy Mizwar. Film ini dibintangi oleh Reza Rahadian, Tika Bravani, Asrul Dahlan, dan Deddy Mizwa

Film ini mencoba mengangkat potret nyata yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Film ini juga dipenuhi bintang film Indonesia, tercatat ada sembilan nama peraih Piala Citra yang berkolaborasi secara sempurna untuk menyajikan tontonan yang berkualitas


Sinopsis

Muluk adalah seorang lulusan Sarjana Manajemen yang sudah hampir dua tahun menganggur. Saat mencari pekerjaan dia melihat pencopetan di pasar oleh sekelompok anak terlantar yang dipimpin anak bernama Komet. Setelah tidak mendapatkan pekerjaan dan merasa prospek membuat proyek sendiri tidak bagus, Muluk menemui Komet agar dibawa ke markas para pencopet. Para pencopet terdiri dari kelompok pencopet mall, pasar, dan angkutan umum. Muluk meyakinkan bos pencopet, Jarot, untuk menjadikannya pengelola keuangan hasil mencopet dengan imbalan 10% dari hasilnya. Setelah beberapa pencopetan, penghasilan Muluk meningkat dan dia sudah mampu mencukupi kebutuhan dirinya dan ayahnya, Makbul, serta membuat Haji Rachmat dan calon mertuanya, Haji Sarbini, mereka merasa terkesan.

Karena tidak mau anak-anak terlantar terus menjadi pencopet, Muluk mengajak mereka menjadi pengasong, tetapi mereka tidak mau. Muluk mengajak dua temannya; Samsul, lulusan Sarjana Pendidikan yang kesehariannya hanya bermain gaplek, dan Pipit, anak Haji Rachmat dan lulusan Sarjana Agama yang kesehariannya mengikuti kuis di TV dan koran demi hadiah; untuk membantunya memperbaiki pengetahuan dan akhlak para pencopet. Mereka pun menjadi semakin lebih baik dan bersedia berdagang asongan. Jarot pun mendukung usaha Malik walaupun tahu penghasilannya akan berkurang.

Pada hari perayaan akan berhentinya anak-anak mencopet, Makbul, Rachmat, dan Sabrini datang untuk melihat pekerjaan Muluk, Pipit, dan Samsul. Makbul, Rachmat, dan Sabrini kecewa begitu menyadari bahwa uang yang mereka terima selama ini berasal dari uang hasil copet yang haram. Walaupun Samsul ingin terus membantu anak-anak, Muluk dan Pipit menyesal telah memberi orang tua mereka uang haram dan memutuskan untuk berhenti. Muluk menyerahkan uang hasil copet kepada Jarot serta asongan untuk dijual anak-anak yang mau mengasong.

Setelah berhenti mengurus pencopet, Muluk, Pipit, dan Samsul kembali ke keseharian mereka sebagai pengangguran. Sementara itu, sebagian besar anak-anak Jarot kembali mencopet, kecuali Komet dan para pencopet pasar serta satu orang dari pencopet mal yang memutuskan untuk mengasong. Kebetulan, mereka bertemu Muluk di jalan saat polisi datang untuk menangkap pada pengasong yang menyebabkan kemacetan. Muluk membantu mereka melarikan diri dan bangga mereka berhenti mencopet, walaupun akibatnya Muluk ditahan oleh polisi.


Kesan Dan Pesan

Film yang mengandung unsur edukasi sekaligus hiburan ini sangat layak ditonton sebab di dalamnya sangat begitu kental dengan realitas kehidupan masyarakat indonesia yang sangat memprihatinkan.

Dari film ini seseorang dapat berpikir dan mencari solusi terkait bagaimana menyelesaikan permasalahan bangsa yang justru terus merajalela dan tidak ada habisnya.

Film ini pula banyak menyampaikan pesan moral yang isinya harapan dan cita-cita ke depan untuk pendidikan dan karakter bangsa Indonesia agar ke depannya menjadi lebih baik.

By. Rangga Jati

3/07/2024

#AlangkahLucunyaNegriIni #Indonesia

Comments