Pendakian Berujung Kematian
Oleh. Rangga Jati
Judul : PENDAKIAN
BERUJUNG KEMATIAN
Tempat : GUNUNG
LAWU
Di tulis oleh :
RANGGA JATI
Tanggal penulisan
: 26 Juli 2024
Negara :
INDONESIA
Bahasa : JAWA
ISI CERITA
“Pendakian
Berujung Kematian” adalah sebuah film dimana menceritakan ada seseorang 3
remaja dari Jogja yang sedang ingin mencoba hal baru yaitu mendaki ke sebuah
salah satu gunung yang terkenal di Indonesia yaitu Gunung Lawu. Tokoh ke empat
remaja itu adalah Fajar, Ilham, dan Bagus, namun mereka mengalami hal hal aneh
dan berujung sedih
ALUR CERITA
pada awal cerita
si Fajar di undang ke sebuah Podcast yang cukup terkenal di dunia maya untuk
menceritakan pengalamannya selama pendakian ke Gunung Lawu. Fajar pun
menceritakan kisahnya selama pendakian, di mulai dari registrasi mereka belum
mengalami hal hal mistis namun salah satu teman Fajar yang bernama Ilham
terkena teguran dari petugas tersebut ia terkena teguran dikarenakan memakai
pakaian yang ber warna hijau, Ilham pun mengabaikan teguran tersebut.
Registrasi pun telah usai petugas Gunung Lawu memberi arahan dan memberinya
peta petunjuk dan mem beritahu pantangan pantangan selama di Gunung Lawu.
Mereka pun memulai pendakiannya selama menuju pos 1 mereka tidak mengalami hal
hal yang aneh. Ketika sampai di pos 1 mereka memutuskan untuk istirahat sejenak
dan keanehan pun mulai muncul, Fajar terus saja memandangi temannya yang
bernama Bagus, Fajar merasa aneh karena Bagus hanya diam merenung sambil
melihat kebawah. Fajar sudah beberapa kali menanyakan kenapa Bagus hanya diam
saja. Namun Ilham malah berbicara hal yang di luar nalar. Setelah cukup
istirahat mereka memutuskan melanjutkan perjalanan ke pos 2, selama perjalanan
Bagus pun mulai mau berbicara lalu Bagus mengeluh karena dia merasa lelah
sekali, namun Fajar ingat perkataan petugas Gunung Lawu jika pantangan di sini
adalah tidak boleh mengeluh, setelah perjalanan yang cukup lama sampai lah di
pos 2 lagi lagi mereka mengalami hal hal yang aneh dimana di situasi dinginnya
malam namun si Bagus malah merasa hawa di sekitar situ begitu panas. Mereka meutuskan
untuk mendirikan tenda di pos 2 dan isoma setelah itu tidur, di sela sela
mereka ber 3 tidur si Bagus mengalami mimpi buruk dia melihat jika ada sosok
hantu yang berada tepat di muka dia Bagus pun sontak berteriak ketakutan dan
membuat ke 2 temannya bangun. Fajar pun mencoba menenangkan bagus sampai
beberapa jam dan akhirnya bisa tenang dan melanjutkan tidurnya. Pagi pun telah
tiba waktu nya mereka mengemasi barang barang mereka dan melanjutkan perjalanan
ke pos 3 lagi lagi Bagus menceritakan apa yang dia mimpikan tadi malam, Ilham
pun melihat Bagus lalu menceritakan misteri di Gunung ini lalu Bagus pun merasa
ketakutan dan ingin kembali kerumah karna dia takut jika ada apa apa dalam
perjalanan. Fajar dengan sabar merayu Bagus jika sebentar lagi sampai pos 3.
Alhasil sampai lah ke pos 3 disana mereka menjumpai banyak pendaki lain yang
sedang beristirahat namun pendaki lain itu terlihat sangat aneh dengan muka
pucat serta pandangan yang kosong di tambah hawa dingin yang menjadi suasana di
tempat tersebut menjadi lebih terkesan horor. Fajar menutuskan tidak
beristirahat di pos 3 dia memilih untuk melanjutkan perjalanan bersama teman
temannya, saat perjalanan ke pos 4, Ilham menghina, mencaci dan berkata kotor
ke Fajar karna dia merasa begitu lelah tapi malah melanjutkan perjalanan ke pos
4, setelah itu Ilham pun berhenti untuk buang air kecil di salah satu batu
besar. Selesai Ilham buang air kecil Ilham pun bergegas menyusul teman temannya
namun di kaki nya seperti ada tangan yang menarik ke arah jurang, disisi lain
Fajar dan Bagus sudah lama menunggu Ilham padahal pos 4 sudah di depan mata
Bagus pun ber inisiatif jika Ilham di tunggu di pos 4, Fajar pun setuju dengan
saran tersebut setelah sampai pos 4 Fajar memutuskan mendirikan tenda dan
memasak makan untuk makan malam sembari menunggu Ilham datang. Sudah beberapa
jam di tunggu namun Ilham juga tak kunjung datang, Bagus pun memutus kan untuk
mencarinya bersama Fajar, Bagus berkata untuk berpencar. Selama Bagus mencari
Bagus mengalami hal hal aneh selama pencarian Bagus mendengar suara Gamelan dan
melihat bayangan bayangan aneh, Bagus pun merasa ketakutan lalu melanjutkan
pencarian tiba tiba tubuh Bagus merasa berat sekali tanpa disadari ada satu
sosok yang mengikuti Bagus. Suara Gamelan pun terdengar begitu aneh seperti
makin dekat malah semakin jauh tiba tiba Bagus melihat sosok perempuan dan dia
mencoba mendekatinya dan perempuan tersebut menoleh ke Bagus seperti merayu
tiba tiba kabut tebal menyelimuti Bagus dan perempuan tersebut. Di sisi lain
Fajar pun masih sibuk mencari Ilham dia berusaha mencari namun belum juga
ditemukan Fajar pun kembali ke tenda berharap ke 2 temannya sudah di sana
menunggunya kembali. Sampainya di tenda Fajar pun terkejut karena di tenda
tidak ada teman temannya Fajar pun berusaha menghubungi Bagus dan Ilham namun
semua itu sia sia. Namun dengan mencoba tidak panik Fajar pun berpikir yang
postitf lalu dia memutuskan untuk tidur dan berharap teman temannya kembali.
Matahari pun telah terbit dengan situasi bangun tidur Fajar pun membuka
tendanya dan melihat teman temannya sudah di depan tenda dan sudah siap
berangkat menuju pos 5. Mereka pun berjalan ke pos 5 mereka melewati pendaki
pendaki lainnya namun pendaki tersebut melihat Fajar dengan ekspresi muka yang
aneh. Fajar memutuskan mampir ke sebuah warung di pos 5 dia pesan kopi hitam 3
dan Mie 3 sontak penjual tersebut kaget,
soalnya dia hanya seorang diri namun pesan kopi 3 dan Mie 3, namun penjual
tersebut tetap melayani Fajar sesuai pesanan yang ia minta. Para pendaki lain
memandangi Fajar dengan muka kebingungan lalu Fajar bertanya kepada temannya,
setelah merasa cukup mereka pun melanjutkan sampai kepuncak. Selama perjalanan
mereka sudah tidak mengalami hal hal aneh, setelah sampai puncak Fajar pun
senang dan berfoto foto namun hal aneh pun mulai muncul kembali ke dua temannya
berlari turun, sontak Fajar pun terkejut atas perilaku mereka. Fajar pun
mengejar mereka berdua, di situ Fajar merasa aneh karena mereka berlari tanpa
meninggalkan jejak satu pun. Fajar pun berhenti dan terus memandangi mereka
berlari, setelah itu mereka menoleh ke Fajar dan tiba tiba wajah mereka menjadi
putih pucat, mereka mengajak Fajar untuk menunjukan sesuatu. Fajar pun terkejut
atas apa yang di tunjukan mereka dan ternyata Ilham dan Bagus menunjukan tubuh
mereka yang tergeletak di atas batu. Fajar pun segera menghubungi tim
penyelamat dan dia menunggu sampai tim penyelamat datang. Setelah tim
penyelamat datang Fajar pun membantu mengevakuasi dengan keadaan yang sedih.
TAMAT
DIALOG
ACARA POSCAST
Jono ;
“Halo guys aku
pada episod kali ini aku mengundang seorang pendaki dari jogja yang mengalami
hal hal aneh dan ini diaaaa... Mas Fajarrr!!! “
Fajar ;
“Halo Halo Mas
Jonoo...”
Jono ;
“Pie Mas ceritane
kok isok koyok ngono ki? “
Fajar ;
“Dadi ngene mas,
aku ki karo kanca kancaku ndue inisiatif muncak aku ber 3 ono Aku, Ilham sama
Bagus, Teruss...
DALAM CERITA
REGISTRASI
Ilham ;
“Pie Jar registrasine
aman to?”
Fajar ;
“Aman ham iki
dilit ngkas rampung... Nahh Monggo mas niki sampun”
Petugas ;
“Siap mas saya
terangin apa yang engga boleh dilakukan selama pendakian ya mas... Jadi disini
ada yang namanya larangannya mas mitosnya yang pertama Tidak boleh memakai
baju/pakaian berwarna hijau, jangan pernah mengeluh selama pendakian, jangan
buang air besar/kecil sembarangan, jangan bercanda sampai di luar nalar... oke
itu larangannya mas, ini buat peta petunjuknya.. Selamat Menikmati Mass. BTW
itu temennya bisa di suruh ganti baju mas?”
Fajar ;
“Oke mas nanti
tak suruh e, terimakasih ya mas”
Fajar ;
“WEHH ham kok koe
nggo kaos ijo pantangane ora oleh nggo pakaian ijo lhoo!”
Ilham ;
“halahh wes
rapopo terlanjurr kokk... wes yok gek lanjut”
(Mereka pun
berjalan menuju POS 1)
POS 1
Ilham ;
“Jar jar... leren
sek lahh sayah ikii mumpung wes neng pos 1”
Fajar ;
“Yowess leren
sekkk....adehhhhh sayah yoo ternyataa... (kae ngopo bagus kok meneng aee gekk
muk ndelok ngisor kii)”
Fajar ;
“Goss ngopo to
weki kok memeng wae ra penak po awakmu?”
Ilham ;
“Hee Goss we
engko nek kelebon demit piee gek kesurupan muk tak tinggal muleh koe”
Fajar ;
“HEHHH ojo omong
sek aneh aneh lahh, wess yok gek lanjut meneh”
(Selama
Perjalanan)
Bagus ;
“Cahh aku kok
sayah banget yoo awakku koyo abot bangett... aku tak muleh wae yooo!!”
Fajar ;
“Wehh ojo ngono
Goss ojo sambat ora oleh loo wekii”
Bagus ;
“Laa pie neh Jarr
aku wes ra kuat tenann”
Fajar ;
“Ayo sedilit
engkas tekan POS 2 ikiI..”
Bagus ;
“Iyoo Iyooo”
POS 2
Fajar ;
“Lohhh Goss koe
ngopo kok kemringet ngono padahal iki adem lhoo, lhooo suhune we 15drajat, ora
penak po awakmu?”
Bagus ;
“Embuh iki Jar
aku ngroso panas banget eee”
Fajar ;
“Yowess yowess
awak dewe mbangun tenda wae ben iso dinggo istirahat karo maem maem”
(Selesai Isoma)
Fajar ;
“Wess yokk gek
turu sek wae ben sesuk awak e fresh meneh”
(saat tengah
malam Bagus pun merasa gelisah saking paniknya dia sampai berkeringat)
Bagus ;
“BAJINGANNNNN!!!!!!!”
Fajar & Ilham
;
“Ngopo Gos ono
opo?”
Bagus ;
“hahh..hahhh(suara
nafasnya) rapopo cah aku muk mimpi buruk wae”
Fajar ;
“Tenang Goss
tenangg iki ngombe sek waee”
(Mereka
melanjutkan tidurnya)
(Pagi pun telah
tiba, dan mereka mulai mengemasi barang barangnya dan melanjutkan perjalanannya)
Bagus ;
“Hee cahh aku
ameh cerito, aku mau bengi ki mimpi elek cah ono demit neng ngarep rai ku mau
bengi”
Ilham ;
“Wahh tenan Goss
kui mesti demit penunggu ikiii mesti wonge melu koe modyarrr o Gosss”
Bagus ;
“Jarrr kii delok
enn Ilham meden medeni aku iii.. aku mulih wae yoo aku wedi tenan nek aku
mengko kenopo nopo pieee”
Fajar ;
“Wess Goss rapopo
iki wes setengah dalan lhoo... koe yo ngono oo Hamm malah meden medeni barang
karepmu ki opo?”
Ilham ;
“Iyoo iyoo sorry”
Fajar ;
“Wess gekk lanjut
neh POS 3 wes ketok kaee”
POS 3
Ilham ;
“Hadehhh akhiree
tekan POS 3 wayahe leyeh leyeh kihh”
( fajar dengen
raut muka kebingungan )
Ilham & Bagus
;
“La ngopo Jarrr?”
Fajar ;
“Cahh iki ra
benerr awak dewe rasah leren neng kene oraa bener ikii”
Ilham ;
“LOHHH LOHHH koe
ki ngopo e Jarr??”
Fajar ;
“Wess rasah
kakean tekon awak dewe lanjut wae”
(Mereka melajutkan
perjalanan, di sela sela perjalanan....)
Ilham ;
“ASUUUU.....
BAJINGANNNN...... KAREPMU KI OPO E JARRR AWAK DEWE KI SAYAH, AWAK DEWE YO BUTOH
LERENN”
Fajar ;
“Po koe reti? Mau
neng kono wong wongane do aneh rupane pucet ra jelass, gek koe jogo omonganmu
tingkah lakumu iki neng gunung udu wilayah e awak dewe ngajeni sek ndue kene”
Ilham ;
“ORA NGURUSS!!!
AKU SAYAH JARRR AKU MUK PENGEN LERENN SUUUU”
Fajar ;
“Koe seng sabar
Hamm neng pos 4 awak dewe ngadek ke tenda gek leren turu”
Ilham ;
“Di cekel
omonganmu suuuu.. Aku tak nguyuh sek koe do disik wae mengko tak susul”
(Ilham pun
mencari tempat untuk buang air kecil sedangkan Bagus dan Fajar melanjutkan
perjalanannya menuju pos 4)
Ilham ;
“Nahhh watu apik
iki mesti penak dinggo nguyuhh....”
(Setelah selesai Ilham
lanjut menyusul mereka)
(Ilham berlari dan
tiba tiba di kakinya seperti ada tangan yang menarik ke jurang)
Fajar ;
“Goss kok Ilham
sui banget e le nguyuh?”
Bagus ;
“La pie Jarr di
tunggu neng POS 4 wae po?”
Fajar ;
“Yowess rapopo
lahh andekno yo wes cerak”
POS 4
Fajar ;
“hadehhh... awak
dewe bangun tenda neng kene wae Goss aku sayah banget e...”
Bagus ;
“Okee Jarr... aku
tak masak Mie yoo?”
Fajar ;
“Oke okeee....”
“Beberapa jam
menunggu namun Ilham tak kunjung datang”
Fajar ;
“Wahh Goss iki si
Ilham ra tekan tekan pie yo mesti ra benerr ikiii....”
Bagus ;
“Di Golek i wae
po Jarr, aku yo khawatir eee...”
Fajar ;
“Yowess ayo Goss”
(Mereka mencari
Ilham)
Bagus ;
“Wahh Jarr kesuen
nek koyo ngene gek iki wes arep tengah wengi, nek saranku awakdewe pencar wae
ga sihh?”
Fajar ;
“Okee Goss aku
setuju...”
(Sisi Bagus)
(Suara Gamelan
mulai muncul.... semakin Bagus mendekat suara semakin jauh.....}
Bagus ;
“ASUUUU opo
kaeeeee cokkkk.... Jarrr aku wediii koee nengdiiii..... malah ono suoro suoro
opo to iki kiii cokkkkk”
(Bagus ketakutan
dan mulai mendekati suara gamelan.... Namun Bagus malah bertemu sosok perempuan
yang sedang menari nari di atas batu an besar)
(Kabut mulai
menyelimuti mereka ber dua)
(Sisi Fajar)
Fajar ;
“GOSSS.... HAMMM...
(berteriak memanggil nama mereka)
“Hadehhh iki cah
e do nengdi too...”
(Po aku ngenteni
neng tenda wae yooo? Moga moga cah cah e wes do neng tenda.... (suara isi hati
Fajar)
Fajar ;
“LOHHH????...
KOKK DO RA ONOO??? (suara hati Fajar)”
Fajar ;
“Wahh tak telpon
e wae iki ndak kenopo nopo”
(tutttt tuttttt
tutttt)
Fajar ;
“CECHKKKK... iki
pie to kok ra iso di hubungiii”
Fajar ;
“Yowes lahh aku
tak turu sek wae sesuk esuk mesti wes do neng kene”
(Fajar tidur)
(Matahari mulai
menyinari tendanya)
Fajar ;
“Huahhhh... wehhh...
wes do tangi to? Koe mau bengi do nengdi e kok tak telpon ra iso ki?”
Bagus ;
“Dolan Jarr aku
ketemu Ilham gek mlaku mlaku sek mau... ayok Jar aku karo Ilham wes siapp”
Fajar ;
“woalahh yowess
yokk aku tak kemas kemas sek gek lanjut POS 5”
(Fajar mulai
mengemasi barang barangnya, dan berangkat menuju POS 5)
POS 5
Fajar ;
“Lohh Lohhh kok iki
do ngematke awak dewe yoo?”
Ilham ;
“Alahh wess
rapopo rasah di pikerke.. mending awak dewe jajan neng warung kae wae.. kono
Jar pesen aku kopi item karo mie”
Bagus ;
“Podo Jarr aku yo
kui”
Fajar ;
“Okeee siapp”
(Fajar berjalan menuju
warung kopi tersebut)
Fajar ;
“Pakk... beli
kopi item nya 3 sama mie nya 3 ya pak”
(bapak penjaga
warung terkejut melihat Fajar memesan dengan jumlah segitu)
Penjual ;
“Wooo nggih mas
sekedap nggihhh...”
Fajar ;
“nggih pak matur
nuwun nggih”
(si penjual melayani
Fajar sesuai pesanan)
(para pendaki
melihat Fajar dengan muka kebingungan)
Fajar ;
“Wess yokk lanjut
neng puncak..”
(mereka
melanjutkan perjalanan menuju puncak)
(sampai di puncak)
Fajar ;
“Wihhhh akhirnyaaa
tekan puncak cahhhh... Yokk foto fotoo....”
(Ilham dan Bagus hanya
diam mematung dan melihat kebawah)
Fajar ;
“Cahhhh???”
(tiba tiba mereka
berdua berlari menuruni puncak gunung)
(Fajar terkejut
dan berusaha mengejar mereka berdua)
Fajar ;
“Heeee weki do
kenopo cahhh..... heeeee mandekkkk......”
(Fajar terus
mengejar)
(mereka berdua
berhenti)
Fajar ;
“hahhh hahhh
hahhh... weki do ngopo ee(dengan suara nafas yang begitu keras)”
(Ilham dan Bagus
menoleh ke arah Fajar)
(mereka melihat
Fajar dengan muka pucat dan banyak luka memar)
Fajar ;
“Hammm.....Gosss....”
(setelah itu Fajar
melihat tubuh Ilham dan Bagus tergeletak di Batuan besar)
Fajar ;
“Cahhhh weki do
kenopoooo..... (bertanya dengan raut muka sedih dan menangis)”
“Tak panggil ke
tim penyelamat.... tak enteni ngasi koe do di evakuasii cahhh..... (sambil
menangis)”
Mereka ;
“Jarrr Nuwun yaaa...
Iki salah ku...”
(Tim Penyelamat
datang dan mereka berdua hilang terbawa kabut)
(setelah di evakuasi
fajar pun melihat handphone nya dia terkejut melihat fotonya ternyata dia hanya
berfoto seorang diri)
ACARA PODCAST
Jono ;
“sekk sekk
masss... berarti pas neng POS 5 ki pendaki wes mulai curiga yoo ditambah bapak
bapak penjuale kaget ndelok sampean?”
Fajar ;
“Nahhh benerr Mas
Jonoo... tapi neng kono aku cuek wae sihhh..”
Jono ;
“HIIII aku dadi
wedi Mass... wahh wess sesuk ra sido ndaki wae lahh wedi aku Mas malahen...”
Fajar ;
“HAHAHAHH gapapa
yo Masss yang penting ki Jaga sikap, Patuhi Peraturan yang di terapkan, sama
banyak banyak berdoa ajaa....”
Jono ;
“Okeee siapp Mas
Fajarrrr.... Yaa jadi begitu Guyss cerita mistis pendakian ke Gunung Lawu dari Mas
Fajar.... iki ceritane dadi Pendakian Berujung Kematian yo Mas hahahha”
Fajar ;
“HAHAHA yooo
bolehhhh”
Jono ;
“Okeee Guyss
segini duluu cerita pada episod kali iniii semoga kita bisa bertemu kembalii
jadii SEE YOUUU.....”
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan
dari cerita ini adalah ada sebuah larangan di sebuah tempat kita harus patuhi peraturan
di sebuah tempat tersebut. Kita harus menjaga perilaku, sikap, dsb. Jangan
menyepelekan hal hal yang sudah menjadi keyakinan di salah satu tempat tersebut
mulai dari yang sepele maupun yang besar.
medeni
ReplyDeleteKeren
ReplyDelete